
Radardaerah.com. Jakarta.Bupati Minahasa Dr. Ir. Royke Octavian Roring, M.Si, IPU, ASEAN.Eng Menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) Se-dunia Tahun 2023 dan Menerima Secara langsung Sertifikat Bebas Frambusia Tahun 2023.
Sekilas tentang penyakit Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Oceania.
Frambusia dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi. Pada awalnya, frambusia hanya akan menyerang kulit. Namun, seiring berjalannya waktu, penyakit ini juga dapat menyerang tulang dan sendi.
Frambusia atau yaws terjadi akibat infeksi bakteri Treponema pallidum pertenue. Bakteri penyebab frambusia dapat masuk ke dalam tubuh seseorang melalui luka terbuka atau goresan di kulit. Cara penularannya adalah melalui kontak langsung dengan ruam kulit pada penderita frambusia.
Dalam kesempatan tersebut Sertifikat Frambusia 2023 diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin didampingi oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS di Krakatau Grand Ballroom, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa 21/2/2023.
Suatu penghargaan untuk pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa.