IPM Kota Manado Tertinggi di Sulut, Kepala BPS Manado Puji Kinerja AA-RS
Radardaerah.com.Manado.Kota Manado kembali meraih Prestasi.Melalui Badan Pusat Statistik Kota Manado menjelaskan terkait Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Berdasarkan Data yang ada, tertinggi yakni Kota Manado dengan besaran 96,6 juta diikuti Kota Bitung 89,7 juta, Minahasa Utara 75,1 juta, Minahasa 58,1 juta, Minahasa Tenggara 52,08 juta, Tomohon 49,7 juta, Minahasa selatan 43,5, Sitaro 39,3 juta, Bolmong 38,6 juta, Boltim 38,2 juta, Sangihe 37,2 juta, Bolmut 35,2 juta, Kotamobagu 35,1, Bolsel 35,02 dan terendah Kabupaten Talaud 27,5 juta.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik Kota Manado, Ir Novri P Mokoagouw di ruang kerjanya, Kamis (14/09/23).
Ia mengatakan PDRB Kota Manado meningkat karena tinggi aktifitas perekonomian di Kota Manado.
“PDRB merupakan salah satu indikator makro yang digunakan untuk melihat gejolak perekonomian di suatu daerah. PDRB kota Manado, pada tahun 2022 sebesar 43,9 triliun, dengan pendapatan perkapita sebesar Rp. 96.6 juta, dan angka ini tertinggi, jika dibandingkan dengan PDRB kabupaten/kota yang ada di provinsi Sulawesi Utara,” ujarnya.
Dia mengatakan ini diakibatkan karena tingginya aktifitas ekonomi Kota Manado sehingga hal ini menjadi faktor penarik para pekerja datang mengadu nasib di Kota Manado.
“Jadi Kota Manado ini menjadi madu yang menarik karena pusat bisnis yang besar di provinsi Sulawesi Utara ada di Kota Manado, sehingga hal ini dapat memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan PDRB provinsi Sulawesi Utara. Gejolak aktifitas ekonomi yang terjadi berdasarkan 17 kategori yang dihitung nilai tambahnya pada tahun 2022 menunjukkan tren yang positif. Aktifitas ekonomi di Manado ditandai dengan aktivitas perdagangan besar dan eceran yang ramai dikunjungi oleh konsumen, hotel-hotel dan restoran dan rumah makan yang ramai pengunjung, serta pusat pelayanan publik yang lain yang menunjang aktivitas-aktivitas perekonomian. Dengan demikian sektor-sektor itulah yang menyumbang dan memberikan Output terhadap perekonomian sehingga bisa menghasilkan nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan di kota Manado,” jelasnya
Tingginya aktifitas perekonomian tambah dia membuat peluang-peluang bagi pencari kerja untuk mengadu nasib di kota Manado. Dan hal ini tentunya harus diantisipasi dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang kompetitif dalam menunjang roda perekonomian, apalagi dengan adanya UMK Manado yang tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang lain.
Lebih lanjut Kepala BPS Manado mengungkapkan meningkatnya perekonomian di Kota Manado karena ditunjang infrastruktur yang memadai.
“Dan hal ini juga karena ditopang oleh pembangunan dan penataan infrastruktur yang telah terlaksana di Kota Manado sehingga memberikan kontribusi terhadap perekonomian yang menjadikan faktor dalam menunjang pertumbuhan ekonomi,” tambah Mokoagouw.
Selain itu, ia juga menguraikan soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurutnya, data terakhir tahun 2022 IPM Kota Manado 79,66, ini masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan IPM Sulut 73,30 dan untuk nasional 72,91.
“Selain tertinggi di Sulut, IPM Manado melebihi Indeks Pembangunan Manusia secara nasional,” kata Novri Mokoagouw.
“Jadi selangkah lagi IPM kota Manado akan mencapai angka 80, yang masuk pada kategori sangat tinggi,” jelasnya
Novri melanjutkan, keberhasilan kepala daerah dalam pembangunan dapat diukur dari IPM-nya.
“Dengan IPM yang mendekati kategori sangat tinggi, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan wali kota Andrei Angouw dan wakil wali kota Richard Sualang sangat baik dalam pelaksanaan pembangunan di kota Manado,” tuturnya
Untuk angka IPM memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang dilakuan oleh suatu negara/daerah, karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.