Pengungsi Erupsi Gunung Ruang Direlokasikan di Desa Modisi, Kamaru: Masyarakat Bolsel Menerima
Radardaerah.com.MANADO– Warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, akan direlokasi.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey membeberkan pihaknya tengah mempersiapkan percepatan proses evakuasi di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan (Bolsel). Tepatnya di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur.
Adapun, upaya gubernur ini diterima masyarakat Bolsel. Hal ini ditegaskan Bupati Bolsel H Iskandar Kamaru kepada wartawan di Kantor Gubernur, Jumat (3/5).
“Tadi barusan rapat. Kemungkinan besar di Bolsel. Pak Presiden juga sudah rapat dengan gubernur. Sehingga saya dan Pak Sekprov langsung berkoordinasi,” kata Iskandar Kamaru.
Menurut dia, masyarakat Bolsel menerima. Relokasi ini di tempat komunitas orang sanger. Satu suku dan agama.
“Lokasi murni tanah milik masyarakat dan mereka siap menjual untuk Pemprov Sulut untuk dijadikan tempat relokasi,” tutur dia.
Ia mengatakan, Pemprov Sulut menyiapkan lahan 12 hektar untuk masyarakat. Termasuk untuk berbagai fasilitas selain rumah.
“Yang saat ini sudah tersedia 10 hektar. Tapi Pak Gubernur sudah meminta Sekprov menambah dua hektar lagi. Karena fasilitas di sana bukan cuma rumah. Tapi akan disiapkan juga fasilitas pendidikan, olahraga, kesehatan dan rumah ibadah,” ujar dia.
Iskandar menambahkan, pihaknya juga menawarkan adanya dermaga kecil. Mengingat mayoritas masyarakat nelayan dan lokasi relokasi di bagian pesisir.
Sementara itu, Gubenur Olly Dondokambey saat turun langsung ke Tagulandang memastikan mengakomodir seluruh kebutuhan para pengungsi Pulau Ruang yang akan direlokasi.
“Pemerintah bangun rumah, setiap kepala keluarga dapat tipe 45, jalan, sarana lengkap semua, peralatan di dalam diberi semua, tempat tidur, sekolah lengkap,” terangnya sembari memberitahukan seluruh pengungsi asal Pulau Ruang yang masih di posko terpadu akan diberi uang tunai sebesar Rp1 juta, Selasa (23/4/2024).
Terkait lokasi relokasi di dua wilayah, beber Olly, pemerintah juga memastikan agar para pengungsi nyaman serta betah sebagaimana kehidupan mereka di Pulau Ruang.
Hal ini akan disesuaikan dengan kultur, budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro. Kemudian mata pencaharian warga yang telah terbiasa bertani maupun melaut.
“Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya tidak hilang. Satu di Likupang, satu di Tutuyan Bolsel, Dumagin Bolsel. Kalau boleh dalam dua hari ini seluruh yang dari Gunung Ruang pergi ke lokasi pengungsian di Manado, dari bitung, satu lokasi supaya pendataan lebih gampang,” bebernya.
Diketahui saat ini jumlah warga Pulau Ruang yang masih berada di posko terpadu berjumlah 156 jiwa yang terbagi Desa Laing Patehi 18 kk atau 57 jiwa dan Desa Paumpente 36 kk atau 99 jiwa.(*)