Ekonomi Sulut Tumbuh! Peluang Besar Bumi Nyiur Melambai
Triwulan II Titik Puncak Tertinggi
Radardaerah.com.SULUT– Ekonomi sulut tumbuh 5,64% di triwulan I 2024. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam laju pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) menurut lapangan usaha dan pengeluaran. (lihat infografis)
Kepala BPS Sulut Asim Saputra SST, M.Ec.Dev saat ditemui jurnalis Radar Daerah diruang kerjanya menjelaskan pemgumpulan data secara real time setiap triwulan tahun berjalan. “Datanya itu kami kumpulkan dari 17 sektor lapangan usaha. Dari sektor pertanian, pertambangan transportasi, industri pengolahan, dan lain-lain”, jelasnya.
Asim memaparkan, pendekatan produksi lapangan usaha dan pengeluaran diukur dari belanja pemerintah, belanja rumah tangga masyarakat, lembaga non nirbala, investasi serta net ekspor (selisih antara ekspor dan import). “Selama ini pada triwulan pertama kinerjanya paling bagus semenjak pandemi covid 19. Sebelumnya 2020 kita mengalami konstraksi lalu pada 2021 triwulan 1 naik 1,87% kembali ke normal”, paparnya.
Momentum kenaikan laju ekonomi sulut ditopang akibat pengeluaran belanja pemerintah dan masyarakat. “Biasanya tidak kencang, siklus ekonomi kita titik puncaknya pada triwulan dua dan biasanya naik di angka 5 sampai 8%. Tapi tahun ini luar biasa, naik di atas rata-rata nasional”, tandas pria asal jawa barat.
Disamping itu Pengamat Ekonomi Robert Winerungan saat dihubungi menuturkan, kenaikan pada triwulan I tahun 2024 merupakan hal baik untuk pertumbuhan perekonomian. “Ini sangat baik untuk sulut, memungkinkan pertumbuhan yang positif di triwulan selanjutnya” tuturnya.
Lanjut Mner Robert sapaan mahasiswa/i di fakultasnya, dua sektor lapangan usaha yang berkontribusi tinggi pada pertumbuhan ekonomi sulut. “Banyak sektor tumbuh tetapi di jasa lainnya dan administrasi perusahaan yang paling signifikan.” kata Dosen Fakultas Ekonomi Unima.
Hal tersebut menjadi patokan untuk pemerintah agar lebih memperhatikan pada sektor lapangan usaha yang lain. “Ini jadi acuan pemerintah agar lebih genjot investasi di sektor yang lain”, tandasnya.
Peliput : Jovan Rakian
