BERAWAL DARI SOPIR, BOS MANADO ADVENTURE SUKSES DATANGKAN JUTAAN TURIS KE BUNAKEN

Radarderah.com.MANADO– Bagi masyarakat Manado sudah tak asing lagi dengan Manado Adventure. Biro perjalanan dan wisata satu ini sangat mengudara di kalangan traveler lokal maupun luar kota. Sejak beroperasi 2015 sampai saat ini, sudah banyak sekali membawa dan menemani turis lokal bahkan turis mancanegara ke pulau eksotis Bunaken, Kota Manado. Setiap tahunnya bisa mencapai ribuan wisatawan. Alhasil, banyak dampak positif bagi warga bunaken tersendiri. Juga keuntungan besar bagi Manado Adventure.
Haris Tumuju selaku Owner Manado Adventure menjelaskan awal karir dirinya dalam menjalani bisnis biro perjalanan. Sejak tahun 2009, dia memulai sebagai sopir wisatawan dalam usaha rental mobil. Para tamu di antar ke tempat-tempat wisata yang ada di Sulawesi Utara.
Saat dia melakukan pekerjaannya, banyak permintaan untuk dibawa ke Pulau Bunaken. “Waktu saya jadi sopir dulu, setiap ada tamu di Manado, mereka mau pergi ke bunaken,” ucap Tumuju kepada Jurnalis Radar Daerah saat bersua di ruang kerjanya.
Beberapa permintaan turis dituruti. Namun, kendala dan tantangan mencuat. Kala itu, kesiapan atas perjalanan laut masih belum maksimal. “Pada saat itu, masih sewa kapal. Tamu kan kadang levelnya (pendapatan) beda. Ada beberapa tamu yang berat untuk sewa kapal. Karena sekali sewa lumayan mahal biayanya,” ungkapnya.
Keadaan yang dialami Haris menginspirasi dirinya untuk membuka bisnis mengarungi laut ke Pulau Bunaken. Berbekal dengan konsep sharing harga, wisatawan bisa mengunjungi langsung dan menikmati pesona laut Bunaken dengan harga terjangkau yakni Rp 200 ribu per orang. Harga tersebut, terungkap tidak pernah berubah dari awal beroperasi 2015 sampai saat ini. Kurang lebih 20 trip dilakukan dalam sebulan. Satu kapal bisa menampung 20-30 wisatawan sekali trip.
Pasang surut awal operasional Manado Adventure menjadi tantangan besar Haris. Trust issue melekat pada tiap pengusaha dan usaha yang dijalankan demikian dengan dirinya. “Waktu merintis cari tamu agak susah. Mereka (turis) ragu untuk ikut, karena syarat ikut trip harus pakai DP dulu,” ungkapnya. Namun, lanjut dia, proses demi proses berlalu dan hasil yang dicapai pun tak sia-sia. “Puji Tuhan bisa dilewati dan sekarang menikmati proses yang sudah berlalu kala itu,” ucap syukur dia.
Peliput : Jovan Rakian