ANDREI ANGOUW DAN RICHARD SUALANG TEGASKAN PENTINGNYA KAMPANYE DAMAI, LAPORKAN DUGAAN PENGRUSAKAN BALIHO KE BAWASLU
Radardaerah.com.MANADO– Pasangan calon Walikota Manado, Andrei Angouw dan Richard Sualang (AARS) mengedepankan pendekatan damai dalam menghadapi dugaan pengrusakan dan pembakaran baliho kampanye mereka yang terjadi di wilayah Teling, Bumi Beringin, dan Wanea. Kejadian tersebut secara resmi telah dilaporkan oleh Steiven Zeekeon, Wakil Ketua Tim Kampanye AARS, bersama tim hukum ke kantor Bawaslu Kota Manado, Selasa (15/10).
Zeekeon menegaskan bahwa tim kampanye AARS bergerak berdasarkan jalur hukum yang berlaku untuk menyelesaikan persoalan ini. “Sebagai warga negara yang taat hukum, kami telah melaporkan kejadian ini dan Bawaslu sudah menerima laporan untuk segera diproses sesuai dengan Perbawaslu 9 tahun 2024,” jelasnya.
Dalam pernyataannya, Zeekeon mengajak seluruh pendukung pasangan Andrei Angouw dan Steven Kandouw-Denny Tuejeh (SKDT) untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. “Kami menghimbau kepada seluruh simpatisan dan pendukung agar dapat menahan diri dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan balasan. Mari kita percayakan kepada hukum yang berlaku untuk menyelesaikan masalah ini,” imbuh Zeekeon.
Jeffrey Polii juga dipanggil Topa, Ketua Harian Tim Kampanye AARS, ikut menyuarakan pesan damai. Ia meminta para pendukung khususnya di Kelurahan Teling untuk tidak bertindak anarkis atau membalas tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. “Kita harus menjadi contoh dalam menjalankan kampanye yang tertib dan damai. Biarlah aparat hukum yang bekerja, dan kita tetap fokus pada penyampaian visi dan misi untuk masa depan Manado yang lebih baik,” kata Polii.
Topa menambahkan, langkah hukum ini diharapkan akan memastikan Pilkada di Kota Manado berjalan aman dan tertib. “Mari kita jaga agar proses demokrasi ini tetap berjalan sesuai dengan harapan kita semua, dalam suasana damai dan penuh persaudaraan. Tindakan-tindakan yang melanggar hukum harus diproses dengan adil tanpa mencederai demokrasi,” pungkasnya.
Peliput : Jovan Rakian
