
Radardaerah.com. JAKARTA – Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Taruna Merah Putih (TMP) resmi beroperasi untuk generasi muda. Peresmian turut dihadiri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan sekaligus Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, Senin (28/10) di Menteng, Jakarta Pusat.

Hadir juga para elit PDI Perjuangan, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Keamanan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, Bendahara Umum DPP PDIP, Olly Dondokambey; Ketua Umum TMP Hendrar Prihadi, anggota DPR RI, Diah Pikatan Maharani; Once Mekel; Charles Honoris; Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung; Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno ‘Si Doel’; dan petinggi DPP PDIP lainnya.

Sekjen TMP Rio Dondokambey mengatakan, DPP Taruna Merah Putih sebagai sayap partai dan bagian perpanjangan tangan partai, akan mendengarkan langsung masukan dari generasi muda.
“Taruna Merah Putih akan memperbanyak kegiatan yang bersentuhan langsung dengan generasi muda khususnya millennial dan gen z berupa diskusi mungkin akan banyak gathering, dipanggil dari komunitas bike, komunitas bagian olahraga komunikatif ataupun juga mahasiswa nanti kita kan ajak diskusi di sini,” ungkap Rio Dondokambey.
Taruna Merah Putih, kata Rio, akan mendengar langsung apa yang menjadi masukan dari generasi muda di berbagai macam bidang dan sektor yang ada.
“Kalau instruksi secara langsung kita harus turun langsung ke bawah untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” kata Rio yang juga Anggota Komisi XI DPR RI.

Pada kesempatan itu, Megawati Soekarnoputri menekankan bahwa PDI Perjuangan mengajarkan politik sebagai sebuah kehidupan.
Kalau di kami di PDI Perjuangan itu kami membelajarkan yang namanya politik itu kehidupan. “Pertanyaan saya kenapa kalian kok mau masuk PDIP Perjuangan? kenapa kalian nggak masuk partai lain saja. Apa yang men trigger (penggerak) kalian ingin masuk ke PDI Perjuangan. Karena saya tidak boleh yang namanya memaksakan orang untuk masuk ke partai kami sukarela,” ujarnya.

Megawati pun menyinggung ketika masuk sebagai kader ada yang namanya disiplin partai. Ia mempersilahkan jika ada kader yang tidak disiplin untuk keluar.
“Tapi, begitu dia masuk maka yang ada disiplin partai. Jadi siapa yang nggak bisa ikut disiplinnya nggak apa-apa keluar saja. Jadi fair jadi masing-masing itu mencari kebenaran di dalam hatinya,” ucapnya.