SEJARAH DI ISTANA : PERTEMUAN DUA PUTRA MINAHASA
Radardaerah.com.JAKARTA– Sejarah tercipta di halaman Istana Kepresidenan Jakarta. Presiden Prabowo Subianto, dalam prosesi pelantikan serentak 961 kepala daerah, menunjukkan senyum sumringah saat berhadapan dengan Walikota Manado, Andrei Angouw. Bukan sekadar seremoni, momen ini menjadi simbol keberagaman dan harapan baru bagi kepemimpinan daerah di Indonesia.
Di tengah prosesi pelantikan yang khidmat, Andrei Angouw jadi salah satu dari enam perwakilan agama yang maju ke depan, mewakili umat Konghucu. Langkahnya menuju podium, diiringi tatapan ribuan pasang mata, menandai keberagaman yang semakin nyata dalam kepemimpinan negeri ini.
Bagi Andrei Angouw, pelantikan ini memiliki makna ganda. Sebagai sesama putra Langowan, Minahasa, momen interaksi langsung dengan Presiden Prabowo terasa begitu spesial. “Sangat, sangat senang, excited bisa dilantik langsung oleh Presiden,” ungkapnya penuh antusias.
Tak hanya menjadi ajang seremonial, prosesi ini menandai komitmen kepemimpinan yang akan terus berlanjut. “Program-program yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan. Kita ingin membangun Manado lebih baik lagi,” tegasnya.
Setelah pesta demokrasi usai, Andrei mengajak seluruh masyarakat Manado untuk kembali bersatu. “Pilkada telah selesai, saatnya kita bahu-membahu membangun kota tercinta ini,” katanya. Pesan itu bukan sekadar retorika. Ia bertekad menjaga sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat demi keberlanjutan pembangunan.
Di akhir wawancara, Andrei menyampaikan pesan sederhana namun mendalam.”Mari kita jaga kebersihan dan keamanan kota. Jangan buang sampah sembarangan, patuhi aturan, dan bersama kita buat Manado semakin maju,” pungkasnya.
Pelantikan ini bukan hanya seremoni, tetapi juga awal babak baru bagi Andrei Angouw dan Manado. Dengan harapan dan semangat yang baru, ia siap menatap masa depan.
Peliput : Jovan Rakian
